V. CATATAN KAKI
Nilai lebih (merrwarde): kelebihan hasil yang diterima majikan, dari produksi kaum buruh.
industrielle reserve-armée: barisan penganggur
Verelendung: Memelaratkan kaum buruh.
ambtenaar BB (binnelandsch bestuur): pegawai pamong praja kolonial belanda
Gezag: kekuasaan.
Van Kol Henri Hubert (1852-1925), seorang sosialis yang turut mendirikan Sociaal Democratische Arbeiders Partij (SDAP) dan pernah menjadi Menteri Jajahan. Kata-kata ini diucapkan Van Kol dalam sidang Tweede Kamer, 22 November 1901.
Gedenkschriften III, hal. 258.
(yakni menjual barang-barang dengan harga yang lebih murah dari harga biasa di situ)
De Oorlog van Staal en Goud, salinan van Revestein, hal. 22, 51, 68.
Nationalitätenfrage, hal. 461. dst.
Expansie, meluaskan daerah.
(b. Jawa, maksudnya tanah kosong yang tidak dimanfaatkan).
Dr. J. S. Bartstra, penulis buku “Gescheiedenis van het modern imperialisme” (Sejarah Imperialisme Modern)
Kanada, Australia, yang waktu itu dikenal dengan pemerintahan sendiri di bawah lindungan Inggris, atau sering disebut Dominion Status.
Rudolf Hilferding dalam buku “Das Finanzkapital, eine studie uber die jeugste envolklung der kapitalismus”.
Sistem dumping adalah menjual barang di dalam negeri lebih mahal daripada di luar negeri. Ini pertama kali dilakukan oleh Jepang pada waktu menghadapi persaingan dari kapitalis-kapitalis Eropa dan Amerika.
Perkembangan industri yang semakin maju di Eropa sekitar tahun 1880 itu, mendorong sesama negara Eropa meluaskan daerah jajahan, yang nantinya terbentur dan melahirkan Perang Dunia I pada tahun 1914-1918.
Prof. Jos Schumpeter, penulis buku “Zur Sosiologie der Imperialismus”.
Perang terbuka (perang dunia) atau perang lokal yang diprakarsai oleh negaranegara imperialis itu menjurus ke penguasaan daerah dan negara lain dengan cara seperti protektorat oleh Inggris terhadap Mesir dari tahun 1923-1952, Mesopotamia lewat Volkenbond dijadikan daerah mandat bagi Inggris.
Seperti lazimnya, kaum imperialis itu menyediakan ahli-ahli yang membela tindak-tanduk mereka, termasuklah Gustav Klemm, yang menyatakan bahwa imperialisme itu bertujuan memperbaiki nasib rakyat jajahan.
Prof Dietrich Schafer dalam “Kolonial Geshichte” (Risalah Penjajahan) hal 12.
Dr Abraham Kupyer “Antirevolusionaire staatkunde” yang dikutip oleh Snouck Horgronje dalam bukunya “Colijn over Indie” (Colijn tentang Indonesia).
Brailsford dalam buku “Hoe long nog?” (berapa lama lagi?) hal 221 dst.
Emigrasi, pemindahan rakyat.
Sir Thomas Stanford Raffles yang pernah menjadi Letnan Gubernur Jenderal selama Inggris berkuasa di Indonesia (1811-1816).
Contingenten= pajak yang dibayar dengan barang-barang hasil bumi oleh kepala-kepala.
Leverantien- Kepala-kepada dipastikan setor barang-barang hasil bumi yang dibeli oleh kompeni. Tetapi banyaknya dan harganya barang itu kompenilah yang menetapkan.
Prof. Snouck Hurgronje (1857-1936) sarjana Belanda yang pernah bermukim 2 tahun di Mekah dengan nama samaran Abd-Al-Gaffar. Sekembalinya dari Mekah, ia bersikap oposan terhadap pemerintah Belanda, tercemin dalam bukunya “Colijn Over Indie”.
Prof. Colenbrander dalam buku “Kolonial Geschichte” Jilid II hal. 252
Prof. J. Pieter Veth (1814-1895) seorang ahli etnologi dan bahasa Indonesia, dengan karangan utamanya, “Java, geographisch, ethnologisch, historisch”.
(Jan Pieterszoon Coen, Sk.)
Dari buku “Kolonial Geschichte” II, hal. 117
Prof. Kiestra dalam bukunya “De vestiging van her Nederlandsch gezag in den Indisctieri Archtpel” (Membangun kekuasaan Belanda di Kepulauan Indonesia).
heiden= penyembah berhala (animisme)
Prof. Dietrich Schafer, dari buku “Kolonial Geschichte” I hal. 82.
Snouck Hurgronje dalam “Colijn over Indie”, hal. 32.
tijdvak van den twijfei=masa ragu-ragu
Prof.Gonggrijp dalam bukunya “Economische Nederlandsch Indie” hal.123.
nila= sejenis tanaman yang daunnya dibikin cat warna (disebut juga indigo).
H.J Stokvis dalam bukunya “Van Wingewest naar Zelfbestuur In Nederlandsch Indische” (Dari daerah rampasan ke pemerintah sendiri) hal.
) f= rupiah zaman Belanda dulu, disebut juga gulden.
Van den Bosch, Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1830-1833, perencana cultuuralstelsel. Menjadi menteri jajahan 1835-1837.
Prof. Kielstra dalam “De Vestiging”, hal.38
Prof. Veth dalam “Java” II, hal.410.
naweeen=akibat
Henriette Roland Holst, seorang penyair wanita Belanda yang berjuang di sayap sosialis.
Lima puluh, maksudnya di sini adalah tahun 1850.
Yang dimaksud di sini adalah modal lebihan dari keuntungan yang ditanam di Indonesia.
(ke arah liberalisasi)
(ke arah bisnis liberal)
Undang-undang Agraria dan Undang-undang Tanaman Tebu, dibuat oleh Staten General yang berkedudukan di Belanda, bukan oleh Raad van Indie, karena Raad ini baru ada tahun 1918.
Stokvis dalam bukunya “Van Wingewest naar Zelfbestuur” hal. 92.
Multatuli alias Dowes Dekker dalam bukunya yang terkenal “Max Havelaar yang; dikutip oleh Roland Holst dalam bukunya “Kapitaal en Arbeld in Nederland” hal. 150
Drainage= penyedotan sampai kering
Karl Kautsky (1854-1938): Seorang bangsa Austria penganut aliran sosial demokrat, dalam bukunya “Sozialismus und Kolonial-politik” hal. 43.
J.E. Stokvis dalam bukunya “Van Wingewest naar Zelfbestuur” hal.12-13
Parvus, dalam bukunya “Die Kolonial Politik und der Zusammenbruch” hal.15.
H.E.B. Schmalhausen, bekas Asisten Residen di Jawa, dalam bukunya “Over Java en de Javanen” (Tentang Jawa dan orang Jawa) hal. 169.
Prof.Gonggrijp, dalam bukunya “Ekonomische Geschiedenis Nederlandsch Indie”, hal.190.
Gewetenstopper= pendiaman tuntutan hati
Domeinverklaring= tanah yang diakui milik negara
Ponale sanctie= mulai berlaku 1881, yaitu peraturan yang membolehkan perusahaan perkebunan menangkap buruh bila keluar sebelum masa kontrak berakhir.
Staatsafronding= pembulatan wilayah jajahan.
Opendeur-politiek= politik pintu terbuka, yang berlaku sejak 1905. Sejak itu masuklah modal asing lainnya, selain Belanda.
Bandingkan statist, Jaaroverz. 1928.
Verbond van Nederlandsche Wetgever, ialah Perkumpulan Pembuat Undang- Undang Belanda, di mana dr. F.G. Waller menyampaikan makalah pada tanggal 30 September 1927, hal. 16.
Di masa itu 1 kg beras = f 0,07 (7 sen).
Hendrikus Colijn (1869-1944): Pernah menjadi letnan dalam perang Aceh, kemudian menjadi Perdana Menteri Belanda tahun 1925-1939. Buku yang dikutip “koloniale vraagstukken van heden en morgen” hal. 124
Bersumber dari “Jaaroverzicht”
Data ini dibuat van Gelderen, kepala Kantor Pusat Statistik di Jakarta dalam bukunya “Voorlezingen”. Ternyata di masa malaise (1930) ekspor dari Indonesia mencapai 700 juta gulden
Ekspor di tahun 1919 mencapai puncak, sebelum datangnya zaman malaise. Data ini diambil dari tulisan D.M.G.Koch “Vakbeweging 1927”, hal. 570. (vakbeweging= gerakan buruh)
Mr. Brooshoft, dalam bukunya “De Etische Koers in de Koloniale Politiek” hal. 65 (Arah etika dalam politik Kolonial).
D.M.G. Koch dalam “Vakbeweging 1927” hal. 570.
Alexander W.F. Idenburg (1861-1935), seorang tokoh dari partai And revolusioner, menjadi gubernur jenderal Hindia Belanda pada tahun 1909-1916, kemudian menjadi menteri jajahan tahun 1918.
Van kol dallam bukunya “Nederlandsch Indie in de Staten General” hal. 112.
Ibid hal. 1007.
“Veertig Jaren Indische Dienst”= Empat puluh tahun berdinas di Hindia.
(kejatuhan)
Apa yang diuraikan oleh Mr. Brooshooft ini, terdapat juga dalam buku Van Kol “Nederlandsch-indie in de Staten General”
Dr. Huender dalam bukunya “Overzicht van den Economischen Toestand der Inheemsche Bevolking van java en Madoera” (Risalah keadaan ekonomi penduduk pribumi di jawa dan Madura) menulis bahwa tahun 1905 ada 71 petani di antara penduduk. Sekitar tahun 1930 berkurang menjadi 52%. Hal ini akibat banyaknya tanah yang diambil perkebunan asing, selain banyak yang pindah ke kota karena sempitnya tanah garapan.
Prof. Van Gelderen, kepala kantor Pusat Statistik di Jakarta, dalam bukunya “voorlezingen” hal. 116.
Dari statistik tahun 1928 itu diketahui, upah buruh laki-laki satu hari f 0,45, dan upah buruh wanita f 0,35. Bandingkan dengan harga beras waktu itu f 0,07 (7 sen) 1 kg dan upah terendah buruh menurut Pemda Jabar tahun 1982 Rp. 850,- satu hari.
Minimumlijdster = Penderita paling parah.
Bandingkan dengan keadaan masyarakat kita sekarang (1982) karena tidak ada pilihan lain, orang mau saja bekerja di pabrik, walau dengan upah Rp. 200,- sehari (pabrik rokok) atau Rp. 500,- sehari (buruh tani) di jawa.
Ertragslohn = upah terendah.
Erhaltungslohn = upah sekedar tidak sampai mati kelaparan
Walau ada usaha-usaha dan pemerintah Belanda memperbaiki kehidupan kaum tani, tapi perbaikan itu tidak menyentuh perombakan “kemiskinan strukturalnya”.
Prof; Kees Boeke (1884-19): Seorang ahli pendidikan Belanda yang menulis “Het Zakelijke en persoonlijke element in de koloniale welvaartspolitiek” (hal-hal yang wajar dan bersifat pribadi dalam politik kesejahteraan kolonial).
Bandingkan dengan kehidupan kaum Marhaen tahun 1930 dengan pendapatan 8 sen sehari per jiwa, dengan upah Rp 850,- sehari dengan 5 orang (bapak, istri, dan 3 orang anak) di tahun 1982.
Ernahrungswirtschaft= susunan masyarakat yang kocar-kacir.
(yakni mempunyai kepentingan atas adanya loonen yang “minimumloonen”)
(kaum modal asing, Sk)
Pernyataan Prof. Boeke ini sekaligus membuyarkan teori, bahwa kedatangan orang Eropa ke Indonesia untuk “misi suci”.
Sejak tahun 1931, Bung Karno sudah mengingatkan akan musnahnya kekayaan yang tersimpan dalam bumi (tambang, minyak) oleh pengusaha-pengusaha tambang swasta.
Hollandsch-Inlandsch-Onderwijscommissieee= Komisi pengajaran Indonesia Belanda (sekolah-sekolah HIS, MULO dan AMS waktu itu).
Fock, Gubernur Jenderal Hindia belanda, pada tahun 1919 menambah pendapatan bagi kas negara menaikkan lagi pajak, termasuk dari rakyat miskin.
Dikutip dari statistik “Jaaroverzicht” 1928
Negeri-negeri yang sopan dan mengenai paham demokrasi, kesopanan dan kedemokrasiaannya tercermin adanya hak mogok bagi kaum buruh, kemerdekaan berserikat dan kemerdekaan pers.
gewrocht der duisternis= perangkap terselubung
horribel starfwetartikel= pasal-pasal 153 bis, begitu mengerikan, merupakan pasal yang menaikkan bulu roma.
Herbert Spencer (1820-1893); Seorang filusuf Inggris penganut empirisme.
reactief verzet van verdrukte elementen= perlawanan terhadap elemen yang menindas.
Arabi dan Zaglul Pasha, adallah pendiri partai Wafd di Mesir tahun 1918, diteruskan Mustafa Nahas Pasha dari 1927.
Tilak, Bal Gangdhar (1956-1920): Politikus India yang bersama-sama Gandhi memimpin Partai Kongres, kemudian diteruskan oleh nehru.
Zelfbehound= menolong diri sendiri (mandiri).
Opruiers= penghasut-penghasut
Raddraaiers= biang keladi
Ophitsers= penghasut-penghasut
Ir. Albarda, seorang sosialis Belanda di Tweede kamer, memberi peringatan kepada pemerintahnya pada tanggal 19 desember 1919.
Kerkhervorming= pembaharuan gereja (Protestan)
Dr. Kraemer (1888-19-) seorang ahli orientalis yang berada di Indonesia antara tahun 1921-1937, kemudian menulis buku “Koloniale Studien”, hal.5.
Dikutip dari: “Colijn over Indie” hal.12.
Dikutip dari pidato Jean Jaures (1859-1914) di Parlemen Prancis, tanggal 23 September 1903, “Rapport Jean Jaures” hal. 25, dengan sedikit perubahan.
Vrijspraak= bebas dari tuntutan
diepere ondergrond= rahasia yang lebih dalam
Vergeten Jubile’s= peringatan ulang tahun yang dilupakan
(yakni pemberontakan, Sk)
Paragraf 11 itu adalah leidsch program (program dasar) dari Sociaal Democratische Arbeiders Partij.
Voorwaarde= syarat
Menurut keyakinan kami, hilangnya pemerintahan asing dan Indonesia, belum tentu juga dibarengi oleh hilangnya imperialisme asing sama sekali. Imperialisme yang “overheersen (memerintah) hilang, tetapi imperialisme yang beheersen (menguasai), lenyapnya baru kemudian. (lihat Tiongkok).
Belangengetneenschap= persamaan kepentingan.
tegenstelling van belangen=pertentangan kepentingan
conflict van Behoeften= pertentangan kebutuhan.
Jules Harmand, duta besar kehormatan dan ahli jajahan bangsa Prancis dalam bukunya yang termasyhur “Domination et Colonisation” hal. 122, (terbitan E. Flammarion, Paris 1910).
Ibid hal 154
Mustafa Kamil (1857-1908) seorang pemimpin nasionalis Mesir yang besar jasanya bagi perjuangan kemerdekaan.
Manuel Quezon (1878-1944), salah seorang pejuang kemerdekaan Filipina, dan penulis buku “The Good Fight”.
Michael daviit, seorang pemimpin Irlandia, dikutip dari buku Yann Morvran Goblet “L’Irlande dans la Crise Universalle” hal. 45 (terbitan F.Alcan, Paris 1918), hal.45.
Erskine Childers, seorang pemimpin Irlandia lainnya, dikutip dari buku Simon Tery “En Irlande de la guerre” hal.101
Guiseppe Mazani (1805-1872) pemimpin pemersatu Italia bersama Cavour dan Garibaldi. Buku yang dikutip “De Plichten Van den Mensch” hal. 171-179.
Sister Nivedita, seorang penyair wanita Jepang. Ia menulis buku “Kakasu Okakura” “Die Ideale des Osten” hal.8
hypo-colony= negeri yang lebih jajahan dari jajahan.
Sun Yat Sen (1866-1925) Bapak Kemerdekaan Tiongkok, pendiri Partai Kuo Min Tang dan pencetus “Trisila” (San Min Chu I) yang dibukukan dengan judul “San Min Chu I”. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
H.G. Wells dalam bukunya “The Outline of History” hal. 464.
Bank Nasional, salah satu aksi menolong diri sendiri, yang menjadi pendirian dr. Sutomo telah didirikan di Surabaya di bawah panji-panji Parindra (Partai Indonesia Raya)
(oleh kaum majikan, Sk.)
“Colijn over Indie”. Hal. 41.
Pennelikkers= penjilat melalui tulisan.
The great unwashed= kaum yang tidak tercuci
Karl Kautsky dalam “Sozialismus und Kolonial-politik” bab III hal.19.
Nieuws van den Dag, A ID de Preangerbode, adalah surat-surat kabar Belanda berbahasa Belanda di Indonesia tahun tiga puluhan.
Vanzelfspreken= masuk akal
Menjelang proses peradilan Bung Karno di Landraad Bandung, telah banyak komentar pers yang pro dan kontra, kemudian komentar itu oleh Mr. Ritter dibukukan dengan judul “Drukpersvrijheid” (kebebasan pers)
(yakni berkah-berkah kapital partikelir, Sk.)
“Colijn over Indie” hal. 39.
Ternyata kebijaksanaan memberhentikan wartawan yang dianggap mengganggu ketertiban, telah berlaku juga di masa itu, walau terhadap orang Beland sendiri.
Jhr. Andries C.D. de Graeff, Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1926-1931, menteri luar negeri dalam kabinet Colijn 1933-1937.
Vleming dalam bukunya “Intern. Soc. Dem, Kol. Pol”, hal.82
“Indische Gids” sebuah penerbitan Belanda yang mengutamakan pemuatan penelitian ilmiah. Buku yang dikutip terbitan tahun 1914, No. 36 II, hal. 1240.
Vleming, Ibid hal.72.
Dr. Sandberg, dalam bukunya, “Indie verloren, rampspoed geboren” diterbitkan D.A. Daamen, 's-Gravenhage, 1914.
Pledoi Sneevliet di pengadilan Belanda (1917) yang mengakibatkan Sneevliet (1883-1942) diinternir. Sneevliet adalah orang Belanda yang mendirikan Indische Sociaal Democratische Partij (ISDP) tahun 1914 di Indonesia.
De Kat Angelino dalam “Staatkunding beleid en bestuurzorg in Ned Indie” hal.89 (kebijaksanaan ketatanegaraan dan pembinaan pegawai di Hindia Belanda).
Janji-janji bulan November tahun 1918, atau lebih terkenal “November belofte”, adalah janji yang diucapkan oleh Gubernur Jenderal Limburg Stirum di Volksraad (Dewan Hindia) bulan November 1918, bahwa Regerings-reglement (aturan pemerintahan) segera akan diubah, supaya diperlukan pemindahan hak-hak pemerintahan dari Nederland ke Indonesia. Janji ini tidak pernah ditepati, maka Fock dikirim menggantikan Limburg Stirum (mulai tahun 1919).
Bandingkan Koch “Vakbeweging”, 1927 hal.570, dan van Gelderen, “Voorlezingen”-,’hal. 98 dan seterusnya.
P.E.B. (Politiek Economische Bond) adalah satu perkumpulan pengusahapengusaha Belanda di Indonesia, yang selalu berusaha mengajukan kepentingan mereka untuk dijadikan kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda.
Troelstra, dalam risalah SDAP “Wat zij is en Wat zij Will” Cetakan VIII hal. 54.
Sekitar tahun 1930 ada issue yang mengatakan “Indonesia akan merdeka pada tahun 1930”. Sebagai sumber issue diarahkan oleh pemerintah kolonial, seolah-olah dari Bung Karno.
Hak exorbitante, ialah hak istimewa Gubernur Jenderal mengasingkan tokoh pergerakan yang dianggap berbahaya bagi ketertiban umum.
Di Eropa, kalau kaum pemberontak membikin pemberontakan di kotakota, maka mereka mendirikan barikade di jalan-jalan di dalam kota itu, yakni rintangan-rintangan dari meja, kursi, lemari, karung berisi tanah, dan lain-lain.
Troelstra dalam bukunya, “DeSoc. Dem. na den oorlog” 1921 hal. 17
Putsch= pemberontakan kecil.
Pasifis Tolstoyanis= orang yang cinta damai, seperti tercermin dari roman Tolstoy “War and Peace”
Stenhuis dalam pidato 3 Oktober 1928 di hadapan Development Assocation di Amsterdam (lihat AID de Preangerbode 4-8-1930)
Fenderik Peter Godfriend Quack dalam “De Socialisten” Jilid V, hal. 327.
Karl Kautsky dalam “Der Weg zur Macht” hal. 57.
Sarojini Naidu (1879-1949) pejuang dan pujangga wanita India, pengikut M.K. Gandhi, dalam buku “Asia”.
Mac Swiney dalam buku. “Principes de la liberte” dikutip dari “Intery, en Irlande”, hal. 40.
Mustafa Kamil dalam “The New World of Islam” terbitan Lothrop Stoddard, hal. 151.
Sun Yat Sen dalam bukunya “San Min Chu I” (telah ada terjemahan bahasa Indonesia).
Untuk mengerti kalimat-kalimat ini, orang harus ingat, pergaulan hidup itu “tidak diam”. Tetapi senantiasa hidup, senantiasa maju, senantiasa berevolusi.
Dalam buku “San Min Chu I”.
Bandingkan dengan pikiran-pikiran kami dengan pikiran-pikiran Moh. Hatta di dalam bukunya “Indonesia Vrij” (menuju Indonesia Merdeka) dan juga pikiran-pikiran Dr. Sun Yat Sen.
Verdeel en heers= pecahkanlah, dan kuasai
Sir John Robert Seeley dalam bukunya “The Expansion of England” terjemahan Steinmetz, hal.175, 204.
Clive Day, dalam bukunya yang diterjemahkan ke bahasa Belanda oleh Bosboom dengan judul “Nederlandsch Beheer”, hal.29.
Daan van der Zee dalam buku “De SDAP en Indonesiee” hal. 29.
John R. Seely, ibid, hal. 204, 209.
(bumiputra)
Melalui pendidikan pun kaum imperialis berusaha membunuh rasa kebangsaan, seperti usaha mereka di tahun tiga puluhan, setelah Kongres Pemuda 1928. Maka pemerintahan Belanda berusaha melarang penggunaan bahasa Indonesia, termasuk di sekolah swasta.
Untuk memecahkan bangsa Indonesia, kaum imperialis menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, bahkan agama pun mereka peralat.
Suluh Indonesia Muda, terbitan September-Oktober 1929 hal. 274/275.
“Welvaartsverslag” Laporan mengenai Kemakmuran. Bab II b.a, hal. 172. Terbitan Lendgedrukrij 1905-1914, Batavia
August de Wit (Ny) dalam buku Natuur en Menschen in Indie hal. 90, terbitan Goede en Goedkoope Lectuur, Amsterdam 1914,
Veth dalam “Java” I, hal. 209.
White man’s burden = beban si kulit putih
Karl Kautsky dalam proses pengadilan Sneevliet tahun 1917.
F. Van Lith dalam bukunya “De Politiek Van Nederland ten opzichte van Nederlandsch-Indie” Ibid hal. 11.
Karl kautsky dalam “Sozialismus und Kolonial-politik” hal. 19.
Yang dimaksud massa, yakni rakyat jelata yang berjuta-juta itu.
Pemerintah Belanda memang selalu menuduh PNI adalah lanjutan dari PKI, seperti surat pendakwaan terhadap Bung Karno di sana tertulis bahwa PNI adalah “helmeyke opvolgster” dari PKI, artinya bahwa PNI adalah gantinya PKI dengan sembunyi-sembunyi.
Golongan borjuis nasional=kaum modal bangsa sendiri.
Politik self-containing, ialah politik membikin sendiri kebutuhan rakyat, jadi tidak membeli barang bikinan kaum imperialis, melainkan segala kebutuhan itu dibikin oleh perusahaan bangsa sendiri.
Sir Thomas. S. Raffles, dalam buku “Geschiedenis van Java” terjemahan van de Sturier 1836, hal. 116, 140.
Veth dalam “Java” I hal. 299.
E.B. Kielstra dalam “De vestiging ....” hal.19.
George Gonggrijp dalam “Schets ener economische gescftiedenis” hal.122
Lihatlah buat maknanya, catatan kaki no. 36, 37.
Prof, van Gelderen, dalam “Voorlezingen...” hal.122.
Schmalhausen, dalam buku “Over Java” hal. 139.
Gerret Piete Rouffaer, dalam buku “De Voornaamste Industrieen” hal. 2
Dr. Schrieke dalam “Western Influence etc” hal.99.
Van Gelderen “Voorlezingen” hal. 123.
Kembali Ke : "INDONESIA MENGGUGAT"